Gula semut merupakan salah satu bentuk diversifikasi gula merah yang berbentuk serbuk atau butiran kecil-kecil yang berwarna kuning hingga kecoklatan. Gula semut dihasilkan dari pengolahan nira palma, baik nira yang berasal dari pohon kelapa (Cocos nucifera.), pohon aren (Arenga pinnata.), dan pohon lontar (Borassus flabelifer ) (Rumokoi dan Joseph, 1994).
Di pasaran gula semut juga dikenal dengan sebutan gula serbuk, gula palem, gula puter, atau gula tanjung. Rumokoi dan Joseph (1994) menyatakan bahwa gula semut mempunyai spesifikasi produk yaitu berbentuk serbuk, aromanya khas, berwarna kuning kecoklatan, serta keadaannya kering dan bersih. Kualitas produk gula semut dapat dikatakan baik, apabila produk tersebut telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Standar Industri Indonesia (SII) nomor 2043 tahun 1987 (Tabel 1).
Tabel 1. Syarat Mutu Gula Semut (SII No. 2043-87)
No | Jenis | Satuan | Persyaratan |
1. | Bentuk | - | Serbuk |
2. | Warna | - | Kuning kecoklatan |
3. | Rasa | - | Normal dan khas |
4. | Gula sukrosa | % | Minimum 80,0 |
5. | Gula reduksi | % | Maksimum 6,0 |
6. | Kadar air | % | Maksimum 3,0 |
7. | Kadar abu | % | Maksimum 2,0 |
8. | Bagian yang tidak larut | % | Maksimum 0,2 |
9. | Cemaran logam | | |
| a. Timbal (Pb) | mg/kg | Maksimum 1,0 |
| b. Seng (Zn) | mg/kg | Maksimum 25,0 |
| c. Air raksa (Hg) | mg/kg | Maksimum 0,005 |
| d. Arsen (As) | mg/kg | Maksimum 1,0 |
Sumber : Rumokoi dan Joseph, 1994.
Gula semut memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan gula merah cetak, seperti yang dinyatakan oleh Hamzah dan Hasbullah (1997) yaitu lebih awet (sekitar 8-12 bulan bahkan lebih) karena kadar airnya lebih rendah (sekitar 2,5 - 3% bk). Bentuknya yang serbuk membuat gula semut mudah dalam pengemasan, mudah larut dan penggunaannya lebih praktis, tetapi harganya lebih tinggi dari gula merah cetak. Hasil analisis contoh gula palma menunjukkan bahwa gula semut lebih baik dibandingkan dengan gula palma yang lain. Hasil analisis contoh gula palma disajikan pada Tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Hasil Analisis Gula Palma
No | Contoh Palma | Brix | Sukrosa | Gula Reduksi |
1. | Kelapa | 93,5 | 75,85 | 5,22 |
2. | Semut | 99,3 | 90,34 | 3,51 |
3. | Aren | 89,7 | 83,44 | 4,23 |
4. | Siwalan | 86,9 | 77,26 | 4,97 |
5. | Nipah | 94,2 | 78,95 | 4,52 |
Sumber : Sunantyo, 1997.
Kegunaan dan keistimewaan gula semut diantaranya adalah:
· Dapat langsung dikonsumsi sebagai sumber energi (gula ini sering dibawa sebagai perbekalan wisatawan, pendaki gunung, camping, dan jemaah haji sebagai penambah energi alami).
· Sebagai bahan pemanis untuk menambah rasa serta aroma yang lebih lezat dalam pembuatan roti, kue-kue, susu segar/murni/bubuk, kopi, teh, susu kedelai, minuman segar, agar-agar, dodol, jenang, dan sebagainya.
· Bentuk butiran yang mudah larut, dapat membantu melancarkan metabolisme tubuh, mengurangi resiko naiknya gula darah (Anonymous, 1998).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar